Gosip Hyde L`Arc-En-Ciel
HITOMI NO JUNIN
ittai kimi wo kotowo dorekurai wakatterunokana
yubisaki de chizu tadoru youniha umaku ikanaine
kizuiteiruyo fuan souna kao kakushiteru kurai
isogi ashi no ashita heto teikou suruyouni
kake mayotte temo
fushigina kurai kono mune ha kimi wo egakuyo
miagereba kagayaki ha iroasezu afureteita
donna toki mo terashiteru
ano taiyou no youni naretanara ...
mou sukoshidake kimi no nioi ni dakarete itaina
soto no kuuki ni kubiwa wo hikare
boku ha se wo muketa
shiroku nijinda tameiki ni shirasareru
toki wo kurikaeshigara futo omounosa
naze boku ha kokoni irundarou
soba ni ite zutto kimi no egao wo mitsumeteitai
utsuriyuku shunkan ha sono hitomi ni sunde itai
dokomademo odayakana shikisai ni irodorareta
hitotsu no fuukeiga no naka yorisouyouni
toki wo tomete hoshii eien ni ...
soba ni ite zutto kimi no egao wo mitsumeteitai
utsuriyuku shunkan ha sono hitomi ni sunde itai
itsuno hi ka azayakana kisetsu heto tsuredasetara
yukiniyouni sorani saku hanano motohe hana no motohe
Avenged-7fold
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (226 votes, average: 4.39 out of 5)
Loading ... Loading ...
Intro: F-C-Dm-Am-B-F-C x2
F C Dm Am
A lonely road, crossed another cold state line
B F C
Miles away from those I love purpose hard to find
F C Dm Am
While I recall all the words you spoke to me
B F
Can’t help but wish that I was there
C
Back where I’d love to be, oh yeah
F C Dm C
Dear God the only thing I ask of you is
B F
to hold her when I’m not around,
C
when I’m much too far away
F C Dm C
We all need that person who can be true to you
B F
But I left her when I found her
C
And now I wish I’d stayed
B C
‘Cause I’m lonely and I’m tired
* Dm C B
I’m missing you again oh no
F
Once again
F C Dm Am
There’s nothing here for me on this barren road
B F
There’s no one here while the city sleeps
C
and all the shops are closed
F C Dm Am
Can’t help but think of the times I’ve had with you
B F C
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah
F C Dm C
Dear God the only thing I ask of you is
B F
to hold her when I’m not around,
C
when I’m much too far away
F C Dm C
We all need that person who can be true to you
B F
I left her when I found her
C
And now I wish I’d stayed
B C
‘Cause I’m lonely and I’m tired
* Dm C B
I’m missing you again oh no
F
Once again
Dm * B F
Some search, never finding a way
Dm * B F
Before long, they waste away
Dm * B F
I found you, something told me to stay
Dm * B F
I gave in, to selfish ways
Gm C
And how I miss someone to hold
when hope begins to fade…
F C Dm Am
A lonely road, crossed another cold state line
B F C
Miles away from those I love purpose hard to find
F C Dm C
Dear God the only thing I ask of you is
B F
to hold her when I’m not around,
C
when I’m much too far away
F C Dm C
We all need the person who can be true to you
B F
I left her when I found her
C
And now I wish I’d stayed
B C
‘Cause I’m lonely and I’m tired
* Dm C B
I’m missing you again oh no
F
Once again
[C]opyright KordKita dot Web dot Id
the Virgin
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (49 votes, average: 4.59 out of 5)
Loading ... Loading ...
Intro : Dm G C Am Dm G
A G A G F
Dm G
Kau kan slalu tersimpan di hatiku
C Am
Meski ragamu tak dapat kumiliki
Dm G
Jiwaku kan slalu bersamamu
C C7
Meski kau tercipta bukan untukku
Reff :
F G
Tuhan berikan aku hidup
Em A
Satu kali lagi hanya untuk bersamanya
Dm G
Kumencintainya
C C7
Sungguh mencintainya
F G
Rasa ini sungguh tak wajar
Em A
Namun ku ingin tetap bersama dia
Dm Fm
Untuk selamanya
Dm G
Mengapa cinta ini terlarang
C Am
Saat kuyakini kaulah milikku
Dm G
Mengapa cinta kita tak bisa bersatu
C C7
Saat kuyakin tak ada cinta selain dirimu
Coda : Dm G C Am 2x
[C]opyright KordKita dot Web dot Id
Ku Ingin Kau Untukku
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (18 votes, average: 4.39 out of 5)
Loading ... Loading ...
Intro : Am7
(*)
Am7 D7 GM7
Ada…senyuman manis dibibirmu
E7 Am7
Yang slalu terbayang olehku
D7 GM7
Takkan kulupa saat itu
E7 Am7
Wahai kau gadis pujaanku
D7
Ku ingin kau untukkku
Am7 D7
Mungkin…hanyalah engkau
G7 E7 Am7
Yang membuatku mengerti akan arti hidupku
D7 GM7
Kau beri aku cahayamu
E7 Am7
Ku kan slalu menyayangimu
D7
Ku ingin kau untukku
Reff :
CM7 D7 Bm7 Em
Yang kurasakan kini, tak tertahan lagi
Am7 D7 E7
Kan ku ungkapkan semua padamu
CM7 D7 B7 Em
Kan keberikan semua rasa dihati ini
Am7 Bm7
Jangan kau ragukan aku
Back To : (*), Reff
Intro :
Am7 GM7 (3x)
E Am7 D
Coda : Am7
[C]opyright KordKita dot Web dot Id
Janne Da Arc — Sakura lyrics
Mawaku mawaku yasashi
Yuki wa ame ni to kete
Kaze ga hakon da shigatsu no ka wa
Tooi tooi kiwoku no kimi wo yumigae raseru
Mata boku o tachi do mara seta
Haru o matou koibito tachi
Saki mida reta sono keshiki ni
Mabata kisae wasurete
Ima koro kimi mo doko ka de
Maichiru hana bira o mite
Ano hi yubi kiri shita yakusoku
Omoi de shiteru no?
"sono uchi o tagai wo wasureru
Toki ga kuru keredo
Sukoshi omoi de shite???
Sakura no hana o menishitara???"
Mada saite nai ano tsubomi wa
Maru de maru de ano koro ni
Ita futari no you ni
Michi yuku hito nami no naka
Kimi no sugata to kasa naru
Kuriiro no nagai kami ni boku wa me o ubaware
Mada kotomo no you na
Ado ke nai hitomi no mama de
Kake nuketa kisetsu wa
Amari ni mo kirei sugite
Hito o aisuru koto kimi ga
Oshiete kure takara
Ima demo kimi no egao ga
Mune o hana re nai
Ima koro kimi mo doko ka de
Maichiru hana bira wo mite
Ano hi yubi kiri shita yakusoku
Omoi de shiteru no?
"sono uchi o tagai o wasureru
Toki ga kuru keredo
Sukoshi omoi de shite???
Sakura no hana o menishitara???"
Mada kotomo no you na
Ado ke nai hitomi no mama de
Kake nuketa kisetsu wa amari ni
Mo kirei sugite
Mou tsugi no ame de
Owari tsugeru hana bira o mite
Kimi wa atarashii kisetsu o
Dare ka to ikiteru no?
Keredo obo eteite kimi o
Aishiteita koto o
Yakusoku no kotoba???
"sakura no hana o menishitara"
Ketupat

Ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara berbahan dasar beras yang dibungkus dengan selongsong terbuat dari anyaman daun kelapa (janur). Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa.
Makanan khas yang menggunakan kupat antara lain: kupat tahu (Grabag, kabupaten Magelang), dan kupat glabet (Kota Tegal). Ketupat juga sering dihidangkan dengan sate. Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Brunei dan Singapura.
Ada dua bentuk ketupat yaitu kepal (lebih umum) dan jajaran genjang. Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
Penggunaan lain
Di antara beberapa kalangan di Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat. Masyarakat di daerah tersebut masih memegang tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa, sehingga ketupat hanya disajikan sewaktu lebaran dan hingga sepekan sesudahnya. Sedangkan di Bali, ketupat sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara.
Elang (Eagle)

Elang adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu pelepah. Sebagai burung, elang berkembang biak dengan cara bertelur yang mempunyai cangkang keras di dalam sarang yang dibuatnya. Ia menjaga anaknya sampai mampu terbang.Elang merupakan hewan pemangsa. Makanan utamanya hewan mamalia kecil seperti tikus, tupai dan ayam. Terdapat sebagian elang yang menangkap ikan sebagai makanan utama mereka. Paruh elang tidak bergigi tetapi mempunyai bengkok yang kuat untuk mengoyak daging mangsa. Burung ini juga mempunyai sepasang kaki yang kuat dan kuku yang tajam untuk mencengkeram mangsa serta daya penglihatan yang tajam untuk memburu mangsa dari jarak jauh.
Jenis-jenis Elang
ELANG HITAM (BLACK EAGLE)

Burung yang berukuran besar, dengan panjang (dari paruh hingga ujung ekor) sekitar 70 cm. Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang. Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali kaki dan sera (pangkal paruh) yang berwarna kuning. Sebetulnya terdapat pola pucat di pangkal bulu-bulu primer pada sayap dan garis-garis samar di ekor yang bisa terlihat ketika burung ini terbang melayang, namun umumnya tak begitu mudah teramati.[1] Jantan dan betina berwarna dan berukuran sama.
Sayap terbentang lurus, sedikit membentuk huruf V, dengan pangkal sayap lebih sempit daripada di tengahnya, serta bulu primer yang terdalam membengkok khas, membedakannya dari elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk yang hitam. Elang hitam juga sering terbang perlahan, rendah dekat kanopi (atap tajuk) hutan.
Bunyi meratap berulang-ulang, biasanya disuarakan sambil terbang tinggi berputar-putar, klii-ki …klii-ki atau hi-li-liiiuw.
Burung remaja berwarna pucat, dengan coret-coret kuning pucat di sisi bawah tubuh dan sayap.
Penyebaran dan kebiasaan
Elang hitam menyebar luas mulai dari India, Sri Lanka hingga Asia Tenggara, Sunda Besar, Sulawesi dan Maluku.
Burung ini hidup memencar di dataran rendah, hutan perbukitan hingga wilayah yang bergunung-gunung pada ketinggian sekitar 1.400 m (di Jawa hingga sekitar 3.000 m) dpl.
Memangsa aneka jenis mamalia kecil, kadal, burung dan terutama telur, elang hitam dikenal sebagai burung perampok sarang. Melayang indah, burung ini kerap teramati terbang berpasangan di sisi bukit atau lereng gunung yang berhutan. Dengan tangkas dan mudah elang ini terbang keluar masuk dan di sela-sela tajuk pepohonan.[2] Cakarnya yang tajam terspesialisasi untuk menyambar dan mencengkeram mengsanya dengan efektif.
Sarang berukuran besar terbuat dari ranting-ranting dan dedaunan yang tersusun tebal, diletakkan pada cabang pohon yang tinggi di hutan yang lebat. Bertelur satu atau dua butir, bulat oval, sekitar 65 x 51 mm, berwarna kuning tua bernoda coklat kemerahan. Di Jawa berbiak pada sekitar bulan Mei.[3]
Status konservasi
Sebagai burung pemangsa, elang hitam menduduki puncak rantai makanan dalam ekosistemnya. Meskipun populasinya masih terbilang banyak, burung ini menyebar terbatas di wilayah-wilayah yang berhutan. Elang hitam dilindungi oleh undang-undang RI.[4] Sedangkan menurut IUCN, burung ini berstatus LC (least concern, beresiko rendah). [5]
Jenis yang serupa
- Elang brontok (Spizaetus cirrhatus), bentuk yang hitam.
- Elang ular (Spilornis cheela), ketika bertengger.
EANG JAWA
Elang Jawa atau dalam nama ilmiahnya Spizaetus bartelsi adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia
Penjelasan
Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).
Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.
Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis.[1]
Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil.
Bunyi nyaring tinggi, berulang-ulang, klii-iiw atau ii-iiiw, bervariasi antara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat kli-kli-kli-kli-kli. Sedikit banyak, suaranya ini mirip dengan suara elang brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya.[2]
Penyebaran, ekologi dan konservasi
Sebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) hingga ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo. Namun demikian penyebarannya kini terbatas di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar ditemukan di separuh belahan selatan Pulau Jawa. Agaknya burung ini hidup berspesialisasi pada wilayah berlereng. [3]
Elang Jawa menyukai ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau, di dataran rendah maupun pada tempat-tempat yang lebih tinggi. Mulai dari wilayah dekat pantai seperti di Ujung Kulon dan Meru Betiri, sampai ke hutan-hutan pegunungan bawah dan atas hingga ketinggian 2.200 m dan kadang-kadang 3.000 m dpl.
Pada umumnya tempat tinggal elang jawa sukar untuk dicapai, meski tidak selalu jauh dari lokasi aktivitas manusia. Agaknya burung ini sangat tergantung pada keberadaan hutan primer sebagai tempat hidupnya. Walaupun ditemukan elang yang menggunakan hutan sekunder sebagai tempat berburu dan bersarang, akan tetapi letaknya berdekatan dengan hutan primer yang luas.
Burung pemangsa ini berburu dari tempat bertenggernya di pohon-pohon tinggi dalam hutan. Dengan sigap dan tangkas menyergap aneka mangsanya yang berada di dahan pohon maupun yang di atas tanah, seperti pelbagai jenis reptil, burung-burung sejenis walik, punai, dan bahkan ayam kampung. Juga mamalia berukuran kecil sampai sedang seperti tupai dan bajing, kalong, musang, sampai dengan anak monyet.
Masa bertelur tercatat mulai bulan Januari hingga Juni. Sarang berupa tumpukan ranting-ranting berdaun yang disusun tinggi, dibuat di cabang pohon setinggi 20-30 di atas tanah. Telur berjumlah satu butir, yang dierami selama kurang-lebih 47 hari.
Pohon sarang merupakan jenis-jenis pohon hutan yang tinggi, seperti rasamala (Altingia excelsa), pasang (Lithocarpus dan Quercus), tusam (Pinus merkusii), puspa (Schima wallichii), dan ki sireum (Eugenia clavimyrtus). Tidak selalu jauh berada di dalam hutan, ada pula sarang-sarang yang ditemukan hanya sejarak 200-300 m dari tempat rekreasi.[2]
Di habitatnya, elang Jawa menyebar jarang-jarang. Sehingga meskipun luas daerah agihannya, total jumlahnya hanya sekitar 137-188 pasang burung, atau perkiraan jumlah individu elang ini berkisar antara 600-1.000 ekor.[4] Populasi yang kecil ini menghadapi ancaman besar terhadap kelestariannya, yang disebabkan oleh kehilangan habitat dan eksploitasi jenis. Pembalakan liar dan konversi hutan menjadi lahan pertanian telah menyusutkan tutupan hutan primer di Jawa.[5] Dalam pada itu, elang ini juga terus diburu orang untuk diperjual belikan di pasar gelap sebagai satwa peliharaan. Karena kelangkaannya, memelihara burung ini seolah menjadi kebanggaan tersendiri, dan pada gilirannya menjadikan harga burung ini melambung tinggi.
Mempertimbangkan kecilnya populasi, wilayah agihannya yang terbatas dan tekanan tinggi yang dihadapi itu, organisasi konservasi dunia IUCN memasukkan elang Jawa ke dalam status EN (Endangered, terancam kepunahan). [6] Demikian pula, Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai hewan yang dilindungi oleh undang-undang.[7]
Catatan taksonomis
Sesungguhnya keberadaan elang Jawa telah diketahui sejak sedini tahun 1820, tatkala van Hasselt dan Kuhl mengoleksi dua spesimen burung ini dari kawasan Gunung Salak untuk Museum Leiden, Negeri Belanda. Akan tetapi pada masa itu hingga akhir abad-19, spesimen-spesimen burung ini masih dianggap sebagai jenis elang brontok.
Baru di tahun 1908, atas dasar spesimen koleksi yang dibuat oleh Max Bartels dari Pasir Datar, Sukabumi pada tahun 1907, seorang pakar burung di Negeri Jerman, O. Finsch, mengenalinya sebagai takson yang baru. Ia mengiranya sebagai anak jenis dari Spizaetus kelaarti, sejenis elang yang ada di Sri Lanka. Sampai kemudian pada tahun 1924, Prof. Stresemann memberi nama takson baru tersebut dengan epitet spesifik bartelsi, untuk menghormati Max Bartels di atas, dan memasukkannya sebagai anak jenis elang gunung Spizaetus nipalensis.[2]
Demikianlah, burung ini kemudian dikenal dunia dengan nama ilmiah Spizaetus nipalensis bartelsi, hingga akhirnya pada tahun 1953 D. Amadon mengusulkan untuk menaikkan peringkatnya dan mendudukkannya ke dalam jenis yang tersendiri, Spizaetus bartelsi.[8]


Elang Tiram atau Elang Ikan, yang dalam nama ilmiahnya Pandion haliaetus adalah salah satu-satunya spesies dalam suku Pandionidae dan genus Pandion. Spesies ini berukuran besar, dengan panjang sekitar 60cm dan memiliki bulu punggung berwarna coklat, topeng gelap di sekitar mata dan sisi bawah tubuh berwarna putih. Elang Tiram mempunyai bentangan sayap yang lebar dengan ekor relatif pendek. Burung betina serupa, tapi biasanya berukuran lebih besar dari burung elang jantan. Burung muda seperti dewasa dengan bulu punggung berwarna coklat muda.
Sekitar empat subspesies dikenali dengan daerah sebaran hampir di seluruh belahan bumi, dengan perkecualian di Antartika. Di Amerika Selatan burung ini hanya bermigrasi.
Mangsa utama burung Elang Tiram hampir seluruhnya terdiri dari ikan. Burung ini menukik dari ketinggian 10 sampai 40 meter ke permukaan laut dan menangkap ikan dengan cakar di kakinya. Biasanya burung ini makan sendirian, berkelompok hanya waktu terdapat banyak ikan.
Elang Tiram bersarang di sekitar air, di tepi danau, tepi laut, sungai, rawa dan habitat air lainnya, di mana ikan-ikan tersedia di dekat permukaan air. Sarang burung Elang Tiram dibuat dari dahan kayu di atas pohon. Betina biasanya menetaskan tiga butir telur. Hampir semua pasangan biasanya monogami, walaupun ada beberapa pasang burung Elang Tiram yang poligami.
Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas. Beberapa dari subspesies terancam oleh hilangnya habitat, penggunaan pestisida dan kontaminasi. Elang Tiram dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix IIEnding NARUTO SHIPPUDEN
Nagareboshi ~Shooting Star~
Naruto Shippuuden 1st Ending Theme
By: aSaan164
Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte
Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite
Koko wa itsumo no kouen
Yakei ga mieru suberidai no ue
Mukashi kara boku no tokutouseki
Nayami ga areba koko ni kurun desu
Ano koro no mama yume no tochuu de
Imada kanaerarezu ni irun desu
Moshikashite koko ga mou shuuten
Nante yowane wo haite
Shimaisou na hi mo aru
Demo sono tanbi ni omoi dasu
Nagareboshi wo sagashite ano hoshizora
Chiisana koro no negaigoto wa ima
Mukashi mo kawaranai mama
Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte
Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite
Yoru no kousha nakama to shinobi komi
Koe wo hisome kanaami yojinobori
Hiruma to chigau kao no GURAUNDO wo sei ni
Mezashi ta basho wa “PUURU” to iu na no umi
Mizugi nante mon wa nai kara minna suppadaka
Dareka ga kisei wo hasshite tobikonda
Yoru no tobari ni hibiku mizushibuki
Ato ni tsuzuke to bakari ni mina issei ni haite
Sora miage pukapuka ukanda
meno mae ni aru hoshi wo nagame
Ooku no yume katari atte
Sagashita ne ano nagareboshi
Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte
Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite*
Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte
Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite*
Miageta sora ni musou no hoshi
Ima mo mukashi mo kawaranaishi
Yume wa hateshinaku kuruoshikute
Ano hoshi no you ni sugoku mabushii
Miageta sora ni musou no hoshi
Ima mo mukashi mo kawaranaishi
Yume wa hateshinaku kuruoshikute
Ano hoshi no you ni sugoku mabushii
HEY! sonna ni utsumuite bakari icha
Mieru MONO mo mienaku naru kara
Sora miagete KEEP YOUR HEAD UP!!
HEY! “miageta sora ni ima, nani wo omou?”
Itsuka kirameku ano hoshi no youni …
I WANNA SHINE
Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte
Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite*
Sora wo mi agereba
Hoshitachi ga hora matataiteru
Kono hoshi no hitotachi mitai ni
Samazama na hikari wo hanatte
Sono naka de boku mo
Hitoki wa kagayaiteitainda
Me wo tojite kokoro ni chikau
Nagareboshi ni yume wo takushite